Pengalaman
jika tidak dibagi maka tidak berkah rasanya. Perkenalkan nama saya Yaser
Arafat, mungkin pembaca sudah kenal saya, tapi bukan tidak mungkin jika pembaca
juga tidak mengenal siapa saya. Hehehe.Bulan Januari 2016 adalah bulan yang
sangat berkesan bagi saya, untuk pertama kalinya saya ke luar negeri, menjadi
delegasi Universitas Andalas dalam acara Asia
Pacific Youth Exchange (APYE) di Kota Mania, Philippines pada tangggal
13-17 Januari 2016. Karena mendapatkan kesempatan untuk ke luar negeri, maka
saya manfaatkan sebaik mungkin, yaitu tidak tanggung-tanggung, saya langsung
menjelajahi empat Negara di kawasan Asean, yaitu Malasyia, Philippines,
Thailand, dan Singapore. Perjalanan ala backpacker-pun saya jalani, sebagai
pemuda memang harus memiliki keberanian yang besar . Karena perjalanan ini
terbagi dalam empat episode, maka saya akan membahas satu per satu.
Kuala
Lumpur, Malaysia.
Tepat
pada tanggal 11 Januari, pukul 08:40 WIB, penerbangan Padang-Kuala Lumpur. Saya
dan teman-teman sengaja terbang pada hari itu, agar bisa mengelilingi Kota
Kuala Lumpur selama sehari semalam. Sampai di Kota Kuala Lumpur kira-kira pukul
10:30 Waktu Malasyia, perasaan cemas pun sempat menyelimuti saya, yang namanya
perdana ke luar negeri, pasti akan merasa takut, takut tidak bisa berkomunikasi
dengan masyarakat, takut tersesat, namun ketakutan tersebut hilang setelah
mendengar masyarakat Kuala Lumpur dalam bahasa Melayu, tidak jauh beda dengan
bahasa Indonesia. Mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2)
adalah pendaratan pertama saya di negeri orang, Kuala Lumpur memang mempunyai 2
bandara bagus, yang satunya lagi KLIA, sedangkan KLIA 2 adalah base nya pesawat
Air Asia, pesawat yang kami naiki. Dari bandara KLIA2 ke pusat kota lumayan
jauh, kira-kira 1 jam perjalanan menaiki Sky Bus, kami naik Bus karena harganya
yang cukup murah, yaitu RM 10. Sesampai di Pusat Kota, saya dan teman-teman
langsung mencari Hostel yang memang sudah kami tandai selama di Indonesia. Kami
mencari Raizzy Guset House di Jalan Tun H.S Lee. Cukup sulit kami menemukan
hostel ini,. Kami pun pantang menyerah, kami selalau bertanya kepada
orang-orang yang kami temui, setelah berusaha kira-kira setengah jam, kami
akhirnya menemui hostel ini. Biaya sewa hostel selama sehari adalah RM
32/orang, menurut kami harga yang cukup murah. Sesudah meletakkan barang-barang
di kamar, kami langsung tancap gas menjelajahi kota Kuala Lumpur ini. Tempat
yang pertama saya cari adalah KL sentra, karena disini adalah pusat
transportasi ke seluruh sudut Kota Kuala Lumpur, baik MRT, LRT, BTS, atau Sky
Train berpusat disini. Setelah sampai di KL sentra, kami langsung memesan tiket
di tiket mesin otomatis, kami membeli tiket ke stasiun Batu Caves, saya kesini
karena sering melihat foto-foto teman-teman saya kesini. Batu Caves terdapat
patung Budha dan Snowman. Tidak ada biaya masuk ke tempat pariwisata ini,
disini terdapat banyak etnis India. Setelah puas berfoto-foto di Batu Caves,
maka saya melanjutkan perjalanan ke KLCC, yaitu ke Twin Tower, ikonnya kota
Kuala Lumpur, saat itu sudah malam, kami sengaja malam ke sini, karena lampunya
akan terlihat indah ketika malam hari. Seperti sebelumnya, tujuan ke tempat
wisata adalah berfoto dan selfie sepuasnya. Setelah selesai kami kembali ke
hostel untuk istirahat.
Sebelum
tidur, saya mandi air panas dulu agar otak ini terasa segar dan tidur pun
terasa nyenyak. Saya tidur jam 11 dan terbangun jam 5 subuh, namun di Kuala
Lumpur belum juga subuh, ternyata subuh masuk jam setengah 7, karena di
Malaysia +GMT 8, berbeda 1 jam dengan Waktu Indonesia Barat. Setelah selesai
shalat subuh, saya bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan keliling kota
Kuala Lumpur, saya star jam 10, tujuan kami selanjutnya adalah dataran merdeka,
sebelum ke dataran merdeka, kami makan dulu, makan nasi campur dengan harga RM
5 seporsinya, harga yang cukup murah untuk kota besar Kuala Lumpur. Setelah
itu, kami main ke pasar seni, tempat jual souvenir khas Malaysia, setelah
selesai belanja, kami langsung balik ke hostel, untuk Check Out, akren akami
harus Check out jam 12:00. Setelah check out, kami menitipkan barang-barang
kami di lobi hostel, memang gratis sampai jam 6 sore. Setelah itu, kami
langsung ke Dataran merdeka dan Kuala Lumpur City Gallery (KLCG), befoto ria di
tulisan 3D I Love KL, serta berfoto di depan istana Negara. Setelah puas di
dataran merdeka, kami lanjut ke masjid jamek untuk melaksanakan Shalat dzuhur,
karena kelelahan, kami istirahat sebentar di masjid ini. Setelah itu, kami ke
hostel untuk mengambil barang dan melanjutkan perjalanan ke bandara KLIA2,
karena penerbangan kami adalah pukul 21:10 malam, maka kami harus nyampai jam
7. Perjalanan ke bandara kembali naik Bus, yaitu Aero Bus. Sejam perjalanan
kami sampai di KLIA2 dan langsung check in untuk penerbangan ke kota Manila.
Manila, Philippines
Tujuan utama trip ini
adalah kota Manila, karena saya akan mengikuti Asia Pacific Youth Exchange (APYE). Saya dan teman-teman delegasi
Unand sampai di bandara Internasional Ninoy Aquino pada jam 01:10 Dinihari
waktu Manila. Kami langsung dijemput oleh panitia dan dibawa ke hotel Holiday
Inn Gallerya, hotel bintang empat yang memiliki 29 lantai. Pengalaman yang
cukup menyenangkan bisa menginap di lantai 18 sehingga pemandangan kota Manila
terlihat begitu indah. Di Manila saya
tidak banyak jalan-jalan, karena focus ke acara APYE tersebut. Untuk hari
pertama yang memang free time, maka saya dan teman-teman mencoba mencari makana
halal, kami pergi ke SM Mega Mall, Mall yang begitu luas, kami cukup kesulitan
mencari restoran halal, karena kegighan bertanya kepada padpao (polisi) maka
kami berhasil menemukan restoran halal dengan nama The Halal Guys. Setelah
makan, kami balik ke hotel untuk istirahat. Pada hari Jumat, tanggal 15 Januari
adalah kegiatan konferensi, paginya kami sarapan di Lantai empat. Saya dan
teman-teman muslim adalah orang yang sangat pemilih makanan pada saat itu,
karena kami takut makan “Pork” alias daging babi. Meskipun ada ayam, namun
tidak disembelih dengan cara Islam, maka saya tidak selera menyantapnya. Saya
Cuma makan nasi dan ikan asin, yang penting kenyang dan halal. Setelah itu saya
dan teman-teman ke ADB Headquarter untuk mengikuti acara konferensi. Karena
hari Jumat, maka kami pergi melaksanakan Shalat Jumat. Di Negara mayoritas non
muslim sangat sulit menemukan mesjid, setelah berusaha, akhirnya kami menemukan
mesjid yang terletak dekat sebuah pusat perbelanjaan, namun yang mirisnya
masjid tersebut berada di Basement, tempat yang tidak layak. Pada hari Sabtu, kami kembali mengikuti
konferensi dan hari minggunya saya terbang ke Bangkok, Thailand.
Bangkok, Thailand
Sekali
dayung, dua tiga pulau terlampaui. Itulah prinsip saya ketika pergi ke luar
negeri, saya belum puas sebelum mendapatkan cap stempel dari imigrasi Thailand,
karena saya memang ingin berkunjung ke Negara gajah putih ini. Saya terbang
dari NAIA pada hari Minggu, pukul 08:20 pagi dan sampai bandara Suvarnhabumi
(dibaca:Suvarnhabum) pada jam 10 waktu Indonesia Barat, karena waktu Bangkok
sama dengan WIB. Setelah sampai di Bandara Suvarnhabumi, saya naik Sky Train
dengan tarif 40 Bath (16000 Rupiah) tujuan kami adalah ke stasiun Rachaprarop,
karena kami telah memesan Hostel dekat Rachaprarop Road. Setelah sampai di
stasiun Rachaprarop, kami langsung mencari Link Corner, nama hostel tujuan
kami. Begitu beruntungnya ketika saya melihat hostel tersebut berada bersebelahan
dengan stasiun Rachaprarop. Kami langsung Check In, setelah itu kami langsung
menentukan perjalanan selanjutnya, yaitu Chatucak Market, pasar tradisional
terbesar di Bangkok dan hanya dibuka pada hari Minggu, pasar yang menyediakan
souvenir untuk wisatawan serta sangat memanjakan mata melihat dagangan di pasar
ini. Perut sudah mulai lapar, kami lansung mencari makanan halal di pasar ini,
kami bertanya kepada orang-orang yang kami temui, kami disuruh membeli Kebab
Turki, namun kami tidak menemui tempat penjualan kebeb tersebut. Setelah itu
kami bertanya pada polisi lalu kami dituntunt ke restoran halal. Polisi yang
begitu ramah. Setelah itu saya pesan makanan dengan lauk Paha Ayam, biaya
sekali makan 100 Bath(meskipun minta tambah nasi).
Setelah
itu, kami pulang ke hostel naik MRT. Saya sangat senang naik
MRT/LRT/Monorail/skytrain karena kereta ini sangat tepat waktu dan tidak ada
macet. Mungkin ini juga salah satu penyebab banyaknya turis yang datang ke
sini. Pada hari kedua, kami pergi ke Wat Pho, Arun, dan Grand palace. Untuk
mencapai tempat tersebut, kami harus naik MRT dan kapal boat. Untuk kapal boat,
dikenakan tarif 150 Bath untuk seharian, meskipun naik berulang-ulang. Wat Pho,
Arun, dan Grand palace adalah tempat wisata yang sangat terkenal di Thailand,
kami puas-puas berfoto disini, meskipun cuaca Bangkok sangat panas, namun saya
tetap semangat untuk mengunjungi setiap tempat wisata disini. Namun saya cukup
kecewa tidak bisa melihat floating market, pasar terapung yang cuma dibuka
setiap akhir pekan. Sore pun datang, saya balik ke Hostel untuk istirahat. pada
hari ketiga, trip saya adalah MBK Mall. Mall recommended teman saya, karena
katanya banyak barang-barang murah di mall ini. Letak mall ini dekat national
stadium, kami langsung kesini, untuk membeli souvenir dan mencari makanan halal
di MBK Food. Makanan hala disini cukup murah, hanya 40 Bath seporsinya, jauh
beda dengan harga di Chatucak Market. Setelah itu, saya merasa bosan keliling
mall ini, kami memutuskan untuk kembali ke hostel, dan pada hari keempat saya
cuma santai di kamar hingga jadwal check out. Setelah check out, saya langsung
ke Bandara suvarnhabumi, penerbangan sebenarnya jam 21:10, saya nyantai-nyatai
di Musala bandara yang sangat bagus dan bersih hingga jam 19:00 kami check in.
setelah itu kami terbang ke Negara terakhir pada trip ini, yaitu Singapore.
Singapore
Kami ke Singapore
menaiki pesawat Jet Star dari Bangkok, saya mendarat di Changi Airport jam
00:30 Waktu Singapore. Saya lansgung ke imigrasi, pengalaman yang berkesan di
imigrasi Singapore adalah saya sempat ditahan sebentar karena nama saya ke
arab-araban. Pihak imigrasi bertanya, kenapa nama saya Yaser Arafat? Saya jawab
saja karena orangtua saya yang memberi. Pihak imigrasi memeriksa paspor saya,
melihat keabsahannya dan mengintrogasi saya dengan pertanyaan ada apa ke
Singapore. Untung saya sudah memiliki tiket Batam Fast untuk pergi ke Batam,
serta Tiket pesawat Batam-Padang. Dengan bukti tersebut saya dapat menjawab
kalau saya Cuma transit sebentar di Singapore dan selanjutnya berangkat ke
Batam. Saya tidur di bandara sampai jam 6 pagi, setelah itu saya
keliling-keliling bandara yangt dikenal dengan bandara terbaik di dunia. Changi
airport terdiri dari tiga terminal, saya berada di terminal 1. Luas sekali
bandara changi ini, sehingga untuk ke terminal 3 saya harus naik sky train.
Setelah puas mengelilingi setiap terminal, maka saya memutuskan untuk
jalan-jalan ke Marlion Park, dimana terdapat ikon Singapore berupa kepala
singa. Setelah itu saya pergi ke Front harbor untuk menyebrang ke Batam.
Sekitar 45 menit saya nyampai di Batam dan langsung ke bandara Hang Nadim.
Nasib mujur terus menghampiri saya, saya menghubungi teman semasa Sekolah yang
bekerja di Bandara ini, saya diajak tidur di kontrakannya. Karena sesekali ke
batam, maka saya di ajak main ke batam center. Setelah itu malam semakin larut,
dan saya pun balik istirahat dan tidur. Paginya saya diantar ke bandara dan
langsung naik pesawat, karena saya telah di check ini oleh teman saya tersebut.
Saya dikasih kursi VIP, karena teman saya tersebut bekerja di maskapai Lion Air
yang kebetulan saya menaiki maskapai tersebut.
Itulah pengalaman
perjalanan saya yang lamanya kurang lebih dua minggu. Sebuah hal yang sangat
menyenangkan, penuh pengalaman berkesan, serta membuat saya yakin setiap kita
memiliki kesempatan ke luar negeri, yang penting ada niat. Untuk saat ini,
paspor saya telah mendapat cap stempel sebanyak 10 buah, itu merupakan hal luar
biasa untuk pertama kali ke luar negeri.
Semoga teman-teman yang memiliki mimpi bisa mewujudkan mimpinya ke luar negeri.
Teman-teman saya untuk
trip ini adalah Rizqi Akbar dari jurusan Teknik Elektro, Widia Astuti dan Syafni
Wilma dari THP, dan saya Yaser Arafat, mahasiswa Sosiologi. Spadi Sosiologi!!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar