Kuliah kerja nyata yang dijalankan mahasiswa di pelosok
nigari selama 40 hari menyisakan sejuta kenangan. KKN yang merupakan agenda
wajib yang diikuti oleh mahasiswa semester enam dalam rangka menjunjung tinggi
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Setiap mahasiswa wajib menjalankan program kerja
berdasarkan basic ilmu masing-masing
Puluhan program kerja telah disusun jauh-jauh hari sebelum
KKN dilaksanakan, cita-cita mulia yaitu mengabdi kepada masyarakat menjadi
factor pendorong munculnya semangat juang untuk KKN. Namun disini saya
bercerita bukan tentang program kerja,lebih dari itu. Berkumpulnya 40 orang
mahasiswa dengan latar belakang ilmu yang berbeda serta tidak saling mengenal
tentunya menarik untuk dibahas. Hidup didaerah pelosok yang jauh dari orangtua
memupuskan sifat individualis peserta KKN tersebut. Menyatukan prinsip
kebersamaan demi tercapainya tujuan mulia merupakan pokok pembahasan tulisan
ini.
Banyak candaan yang muncul, jika KKN adalah ajang mencari pasangan
hidup sejati alias jodoh. Mungkin hal ini tidak dapat dielakan dinegara
demokrasi ini, karena diantara manusia bebas mencinta dan dicinta. Berusaha
menyatukan prinsip malah terjatuh kejurang percintaan sering kita dengar dari
mereka yang pernah merasakan indahnya masa-masa KKN.
KKN tidak sekedar menjalankan Program Kerja.
Program kerja memang kegiatan wajib yang harus dijalankan
mahasiswa, namun waktu yang dimilki selama 40 hari tentunya menyisakan
kesempatan ruang dan waktu untuk nebgikat tali persaudaraan. Tidak sekedar
pertemanan biasa yang dibangun, persahabatan peserta tercipta disela-sela
kegiatan. Bodoh rasanya jika KKN hanya memikirkan proker, karena kita bukanlah
robot yang tidak membutuhkan robot lain untuk bertahan hidup. Kita adalah zoon politicon,
makhluk social yang tidak akan bisa bertahan hidup tangpa manusia lain.
Singkirkan sifat individualismu kawan!!
KKN tidak sekedar menjalankan Program Kerja.
Berusaha dewasa menghadapi mereka-mereka yang jelas kepala
sama hitam, tapi pemikran sangat berbeda. Menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru dengan tidak meninggikan ego masing-masing tampaknya adalah kunci
munculnya rasa kebersamaan. Ringan sama dininjing, berat sama dipikul, luka
satu berdarah semuanya. Itulah prinsip yang mestinya dipegang oleh kaum
intelektual.
Semanagat KKN kawan!!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar