Selasa, 11 Oktober 2016

Aku Ora Opo-opo

Kondisi bangsa yang sedang carut marut tentunya membuat kita menjadi pusing jika ikut juga memikirkan kondisi bangsa ini, apalagi setiap hari disibukan dengan rutinitas sehari-hari membuat kita tidak mau tahu apa yang terjadi d negara ini. Lebih bak memikirkan bagaimana perut terisi dan survive hingga hari esok, daripada membuang energi untuk hal yang kita anggap tidak penting dan tidak mempengaruhi kondisi ekonomi kita.


Sebenarnya hal tersebut adalah hak setiap individu dalam menentukan sikap, apakah ikut bersuara menyampaikan aspirasi, atau cuma bisa berkata aku ra opo-opo?. Sebenarnya bangsa ini sedang dalam peskitan, memang sangat membutuhkan generasi pencari solusi, tidak hanya pencaci-maki, namun keadaan saat ini cukup membuat kita prihatin. Tingkat permisif generasi muda terhadap kondisi bangsa ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah bersama, karena tanpa adanya kepedulian para pemuda, maka masa depan bangsa ini menjadi tidak jelas. Berusaha berkilah dengan mengatakan bahwa apapun kondisi bangsa saat ini tidak berpengaruh terhadap keadaan ekonomi kita adalah suatu perkataan yang sangat salah besar. Tidakkah kita sadari bahwa setiap hari menjalankan aturan yang dibuat oleh para pembuat kebijakan, seperti memakai harus mematuhi aturan lalu-lintas saat berkendara, bahkan untuk memastikan  halal atau haram sebuah produk kita membutuhkan keputusan para pembuat kebijakan.

Jadi kalimat aku ra opo-opo bisa ditemptakan pada tempatnya, bukan lagi melahirkan generasi tak memiliki rasa kepedulian.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar