Kondisi
bangsa yang sedang carut marut tentunya membuat kita menjadi pusing jika ikut
juga memikirkan kondisi bangsa ini, apalagi setiap hari disibukan dengan
rutinitas sehari-hari membuat kita tidak mau tahu apa yang terjadi d negara
ini. Lebih bak memikirkan bagaimana perut terisi dan survive hingga hari esok,
daripada membuang energi untuk hal yang kita anggap tidak penting dan tidak
mempengaruhi kondisi ekonomi kita.
Sebenarnya
hal tersebut adalah hak setiap individu dalam menentukan sikap, apakah ikut
bersuara menyampaikan aspirasi, atau cuma bisa berkata aku ra opo-opo?. Sebenarnya
bangsa ini sedang dalam peskitan, memang sangat membutuhkan generasi pencari
solusi, tidak hanya pencaci-maki, namun keadaan saat ini cukup membuat kita
prihatin. Tingkat permisif generasi muda terhadap kondisi bangsa ini seharusnya
menjadi pekerjaan rumah bersama, karena tanpa adanya kepedulian para pemuda,
maka masa depan bangsa ini menjadi tidak jelas. Berusaha berkilah dengan
mengatakan bahwa apapun kondisi bangsa saat ini tidak berpengaruh terhadap
keadaan ekonomi kita adalah suatu perkataan yang sangat salah besar. Tidakkah kita
sadari bahwa setiap hari menjalankan aturan yang dibuat oleh para pembuat kebijakan,
seperti memakai harus mematuhi aturan lalu-lintas saat berkendara, bahkan untuk
memastikan halal atau haram sebuah produk
kita membutuhkan keputusan para pembuat kebijakan.
Jadi
kalimat aku ra opo-opo bisa ditemptakan pada tempatnya, bukan lagi melahirkan
generasi tak memiliki rasa kepedulian.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar