Rabu, 21 Juni 2017

Pengalaman Naik Pesawat Murah Lion Air

Zaman sekarang dunia serasa makin sempit saja, kita kemana-mana bisa dalam hitungan jam, ke eropa bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 24 jam, hal ini tentunya sangat dipengaruhi oleh kemajuan transportasi dan mampu memudahkan manusia dalam memobilisasi diri dari suatu daerah ke daerah lain dalam waktu singkat.
Salah satu transportasi yang sangat digandrungi masyarakat dunia saat ini adalah pesawat terbang. Kita lihat saja di eropa, bagi yang menyukai sepakbola, maka pasti kenal dengan yang namanya fly emirates, etihad airways, turkey airline, dan banyak lagi perusahaan pesawat terbang yang menjadi sponsor utama klub sepakbola di eropa.
Indonesia terdiri dari pulau-pulau besar, jarak antara pulau bisa ribuan kilometer, sehingga jika menaiki mobil atau bis bisa menghabiskan waktu berhari-hari di atas kendaraan. Namun saat ini sudah banyak dibuka penerbangan antar daerah di Indonesia, bahkan daerah terpencil telah dibikin bandara. Dalam hal biaya transportasi, perusahaan pesawat terbang di Indonesia menawarkan beragam biaya, sesuai kelas penerbangan yang kita pesan, mulai dari kelas ekonomi hingga kelas bisnis. 
Saya adalah orang Sumatera Barat yang sudah beberapa kali naik pesawat baik di Indonesia maupun ke Negara lain seperti Malaysia, Philipina, Thailand, dan Singapura. Sudah beragam jenis pesawat yang saya naiki, mulai dari Sriwijaya air, Air asia, jet star, cebu pacific, dan yang paling sering saya naiki adalah Lion air karena dalam beberapa tahun belakangan saya sering bolak-balik Bandung-Padang via Bandara soekarno-hatta. 
Saya ingin berbagi pengalaman naik pesawat kelas ekonomi nan murah meriah seperti Lion air, sebagai pesawat kelas ekonomi  lion air merupakan pesawat yang sangat disukai oleh kalangan masyarakat Indonesia, salah satu penyebabnya adalah harganya yang sangat terjangkau. Bagi saya yang  beberapa waktu yang lalu masih mahasiswa, keberadaan lion air ini sangat membantu saya untuk berpergian. Rata-rata biaya penerbangan dengan lion air Padang-jakarta adalah 450 rb, saya pernah dapat tiket seharga 377 rb sekali jalan Padang-jakarta. Sedangkan untuk Jakarta ke Padang rata-rata tiketnya adalah 550 rb. Memang dalam pesawat lion air ini tidak disediakan makan, sedangkan bagasi yang kita peroleh adalah 20Kg dan untuk kabin 7Kg. Salah satu cap buruk dari masyarakat terhadap lion air adalah karena pesawatnya sering delay. Namun pengalaman saya pribadi yang sudah 6 kali naik pesawat lion dalam 2 tahun ini, tidak pernah saya mengalami masalah delay. Alhamdulillah penerbangan saya selalu tepat waktu. 
Di sini saya tidak bermaksud mempromosikan lion air, karena jika saja banyak maskapai penerbangan yang menawarkan tiket pesawat semurah lion air, mungkin saja saya bisa memilih maskapai penerbangan yang lain. Seperti maskapai penerbangan air asia yang selalu menjadi primadona masyarakat asia tenggara dalam bepergian antar Negara. Harga tiket yang murah menjadi alasan utama pelancong memilih maskapai tersebut. 
Ah.. Saya khawatir jika naik pesawat murah nanti keamanan dan kenyamanan kita menjadi pertaruhan. Itu salah satu komentar orang yang saya baca di media sosial. 
Mengenai kenyamanan, sudah sewajarnya kalau pesawat kelas bisnis lebih nyaman daripada kelas ekonomi, lha harganya saja sudah beda, makanya servicenya juga beda. Kalau masalah keamanan, takut mudah jatuh, dan sebagainya, menjadi parno karena harga murah, maka keamanan juga tidak maksimal. Kalau keamanan tidak maksimal, mana mungkin mendapat ijin dari Negara. 
Statistik justru menunjukkan bahwa kecelakaan kendaraan darat lebih besar daripada udara. Jika tak ingin mati buruk, silakan sedekah sebelum bepergian. Karena sedekah dapat menolak bala dan mati buruk. 
Semoga penerbangan di Indonesia semakin murah meriah, sehingga dapat membantu traveler seperti saya kembali melancong ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan dunia. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar