Sabtu, 06 September 2014

Struktur Sosial Sebagai Pokok Pembahasan Makrososiologi




Menurut Douglas (1973) dalam Sunarto (2004) mikrososiologi mempelajari situasi sedangkan makrososiologi mempelajari struktur. Apa yang dimaksud struktur sosial? Seseorang yang mempelajari mikrososiologi seperti Goerge C. Homans mengaitkan struktur dengan perilaku sosial elementer dalam hubungan sehari-hari, sedangkan seseorang yang mempelajari makrososiologi misalnya Goerge Lenski, berbicara mengenai struktur masyarakat yang diarahkan
oleh kecenderungan jangkan panjang yang menandai sejarah. Kalau Talcott Parson yang bekerja pada jenjang makrososiologi berbicara mengenai struktur ia membicarakan mengenai kesalingketerkaitan antar institusi, antarmanusia,  maka Coleman melihat struktur sebagai pola hubungan antar manusia dan antarkelompok manusia.
Yang penting apabila seorang ahli sosiologi berbicara struktur, maka ia berbicara sesuatu yang terdiri atas bagian-bagian yang saling ketergantungan dan membentuk suatu pola tertentu. Bagian dari sesuatu tersebut dapat terdiri atas pola perilaku individu, kelompok institusi, maupun masyarakat. Dalam membahas struktur sosial dikenal dua konsep penting: status (status) dan peran (role). Menurut Ralp Linton, status ialah suatu kumpulan hak dan kewajiban, sedangkan suatu peran adalah “the dynamic aspect of a status”. Menurut Linton seseorang menjalankan peran manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya. Mislanya kita dapat mengatakan status dosen terdiri atas hak dan kewajiban berupa mendidik mahasiswa, melakukan penelitian ilmiah, dan melakukan pengabdian kepada masyarakat, dan sekumpulan hak berupa menempati jabatan fungsional  dan menerima imbalan untuk jasanya. Peran seorang dosen mengacu kepada bagaimana seseorang yang berstatus sebagai dosen menjalankan hak dan kewajibannya; antara lain bagaimana ia mengajar, membimbing, dan mengevaluasi mahasiswanya.
Robert K. Merton mempunyai pandangan yang berbeda dengan Linton. Menurut Merton ciri dasar dari struktur sosial ialah bahwa suatu status tidak hanya melibatkan satu peran terkait, melainkan sejumlah peran. Merton memperkenalkan konsep perangkat peran (role-set), yang didefenisikan sebagai pelengkap hubungan peran yang dipunyai seseorang karena menduduki suatu status sosial tertentu. Contoh yang disajikan Merton ialah status sebagai mahasiswa kedokteran, yang menurut Merton tidak hanya melibatkan peran mahasiwa dalam kaitannya dega dosennya, melainkan juga sekumpulan peran yang mengaitkan status mahasiwa kedokteran dengan mahasiswa lain. Juru rawat, dokter, teknikus medis dsb. Konsep perangkap ini berbeda dengan konsep peran majemuk yang menurut Merton mengacu pada suatu perangkat peran yang terkait dengan berbagai status yang dipunyai individu.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar