Rabu, 03 September 2014

Goffman dan Prinsip Dramaturgi (Front Stage, Back Stage, Dan Audiens)



 “All the World’s a stage and all the men and women merely players” (Shakepeare dalam Sunarto, 2004).

Salah seorang ahli sosiologi masa kini yang memberikan sumbangan penting terhadap sosiologi adalah Erving Goffman. Ia menggunakan prinsip yang dinamakan dramaturgi yang oleh Margaret Poloma didefenisikan sebagai “pendekatan yang menggunakan bahasa dan khayalan teater untuk menggambarkan fakta subjektif dan objektif dari interaksi sosial”.
Usaha Goffman dalam memahami interaksi dengan memakai bahasa dan khayalan teater agaknya diilhami oleh pendapat Shakepeare, bahwa dunia merupakan suatu pentas dan semua laki-laki dan perampuan merupakan pemain.

Goffman dalam bukunya The Presentation of Self Life memulai uraiannya dengan menyatakan bahwa individu yang berjumpa orang lain akan mencari informasi mengenai orang dijumpainya atau menggunakan informasi yang telah dimilikinya., antara lain dengan tujuan memanfaatkan inforamsi tersebut untuk mendefenisikan seseuatu.

Menurut Goffman dalam suatu perjumpaan masing-masing pihak secara sengaja maupun tidak membuat pernyataan (expession)  pihak lain memperoleh kesan (impression). Goffman membedakan dua pernyatan, pernyataa yang diberikan (expression given) dan pernyataan yang dilepaskan (expression take off). Pernyataan yang diberikan merupakan pernytaan untuk memberikan informasi sesuai apa yang lazimnya berlaku. Pernyataan yang dilepaskan ke pihak lain memiliki informasi yang menurut orang lain memperlihatkan ciri si pembuat pernyataan.

Kita tentu pernah melihat seseorang mengucapkan terimakasih dengan muka masam. Ucapan terimakasih merupakan pernyataan yang diberikan sesuai kebiasaan yang berlaku; namun wajah masam merupakan pernyataan terlepas yang memberikan informasi mengenai perasaan sebenarnya si pembuat pernyataan.

Penggunaan bahasa dan khalayak teater untuk menggambarkan kenyataan sosial terlihat dari konsep yang dipakai Goffman untuk menggambarkan situasi perjumpaan. Kegiatan seorang peserta untuk mempengaruhi peserta lain dalam situasi interaksi atau perjumpaan, misalnya, disebutnya “penampilan”.  Tempat kegiatan berlangsunh disebut kawasan depan (front stage), dsamping itu terdaoat kawasan belakang (back stage), tempat penam[ilan di kawasan depan dipersiapkan dan kesan yang disajikan melalaui penampilan dibantah secara sadar melalui tindakan yang tidak sepadan dengan penampilan dikawasan depan.

Penampilan untuk mendefenisikan situasi dapat disajikan oleh seorang individu , tetapi dapat pula disajikan ole beberapa orang selaku “tim”. Penampilan individu dan tim disaksikan oleh khalayak (audiens); orang yang berada diluarmerupakan orang luar (outsiders). Dikala menyajikan pebampilan di kawasan depan, tim berusaha menjaga solidaritas dan menutupu kesalahan anggota tim. Dalam interaksi, para pelalu berusaha menonjolkan kesepakatan dan menghindari pertentangan.



Daftar Pustaka
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar