Makalah
Pembangunan
Partisipatif
“Partisipasi sebagai Kegiatan Sosial”
Oleh:
Kelompok
V
Nama
anggota:
Mony
Sartafifa
YaserArafat
Roma
Arfendi
Ismul
Akhzam
Aryuza
Putri P
Oki
Putra Rendi
Yeni
Eka Putri
Afrilanda
Pratama
Yosi
Yolanda W
Wira
Fitriyana
PRODI SOSIOLOGI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
ANDALAS
2014
Kata
Pengantar
Puji syukur kami ucapkan atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Partisipasisebagaikegiatansosial” ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini ke depannya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang mendukung, dosen pembimbing mata kuliah PEMBANGUNAN PARTISIPATIF dan rekan-rekan seperjuangan. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis, 10September 2014
BAB
I
PENDAHULUAN
a.
Latarbelakang
Seperti yang dikatakanCohen dan Uphoff (1977), yang diacu dalam Harahap (2001)partisipasiitu adalah
keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembuatan keputusan
tentang apa yang dilakukan, dalam pelaksanaan program dan pengambilan keputusan
untuk berkontribusi sumberdaya atau bekerjasama dalam organisasi atau kegiatan
khusus, berbagi manfaat dari program pembangunan dan evaluasi program
pembangunan.Sedangkan menurut Ndraha (1990), diacu dalam Lugiarti (2004),
partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dapat dipilah meliputi; (1)
partisipasi dalam / melalui kontak dengan pihak lain sebagai awal perubahan
sosial, (2) partisipasi dalam memperhatikan / menyerap dan memberi tanggapan
terhadap informasi, baik dalam arti menerima, menerima dengan syarat, maupun
dalam arti menolaknya, (3) partisipasi dalam perencanaan termasuk pengambilan keputusan,
(4) partisipasi dalam pelaksanaan operasional, (5) partisipasi dalam menerima,
memelihara, dan mengembangkan hasil pembangunan, yaitu keterlibatan masyarakat
dalam menilai tingkat pelaksanaan pembangunan.
b. Rumusanmasalah
1. Apasajakekuatandankelemahanpartisipasidalampembangunan?
2. Bagaimanapartisipasiitudapatdikatakansebagaisuatu
proses?
3.
Apasajapersyaratanmunculnyapartisipasi?
c. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Pembangunan partisipatif dan menambah pengetahuan mengenai kekuatan dan kelemahan partisipasi dalam pembangunan,
partisipasi sebagai suatu proses dan persyaratan munculnya partisipasi. Diharapkan bermanfaat bagi kita semua
khususnya bagi pembaca makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Kekuatandankelemahanpartisipasidalampembangunan
Dengan mengacu pada berbagai referensi (Anon, 2000;
Blumenthal, 2000, Dovers, 2000; Kapoor, 2001; serta UNDP, 2000), Thomsen (2003)
memaparkan keuntungan dan kerugian dari partisipasi masyarakat.
Keuntungan dari partisipasi masyarakat adalah:
1.
Partisipasi memperluas basis pengetahuan dan representasi.
Dengan mengajak masyarakat dengan spektrum
yang lebih luas dalam proses pembuatan keputusan, maka partisipasi dapat:
(a) meningkatkan representasi dari
kelompok-kelompok komunitas, khususnya kelompok yang selama ini
termarjinalisasikan,
(b) membangun perspektif yang beragam yang
berasal dari beragam stakeholders,
(c) mengakomodir pengetahuan lokal,
pengalaman, dan kreatifitas, sehingga memperluas kisaran ketersediaan pilihan
alternatif.
2.
Partisipasi membantu
terbangunannya transparansi komunikasi dan hubungan-hubungan kekuasaan di
antara para stakeholders.
Dengan melibatkan stakeholders dan berdiskusi
dengan pihak-pihak yang akan menerima atau berpotensi menerima akibat dari
suatu kegiatan / proyek, hal itu dapat menghindari ketidakpastian dan kesalahan
interpretasi tentang suatu isu / masalah.
3.
Partisipasi dapat
meningkatkan pendekatan iteratif dan siklikal dan menjamin bahwa solusi
didasarkan pada pemahaman dan pengetahuan lokal.
Dengan
membuka kesempatan dalam proses pengambilan keputusan, maka para pembuat
keputusan dapat memperluas pengalaman masyarakat dan akan memperoleh umpan
balik dari kalangan yang lebih luas. Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan
akan lebih relevan dengan kepentingan masyarakat lokal dan akan lebih efektif.
4.
Partisipasi akan
mendorong kepemilikan lokal, komitmen dan akuntabilitas.
Pelibatan masyarakat lokal dapat membantu
terciptanya hasil (outcomes) yang berkelanjutan dengan menfasilitasi kepemilikan
masyarakat terhadap proyek dan menjamin bahwa aktivitas-aktivitas yang mengarah
pada keberlanjutan akan terus berlangsung. Hasil yang diperoleh dari
usaha-usaha kolaboratif lebih mungkin untuk diterima oleh seluruh stakeholders.
5. Partisipasi dapat membangun kapasitas masyarakat dan modal
sosial.
Pendekatan
partisipatif akan meningkatkan pengetahuan dari tiap stakeholders tentang
kegiatan / aksi yang dilakukan oleh stakholders lain. Pengetahuan ini dan
ditambah dengan peningkatan interaksi antar sesama stakeholders akan
meningkatkan kepercayaan diantara para stakeholders dan memberikan kontribusi
yang positif bagi peningkatan modal sosial.
Sedangkan
kerugian yang mungkin muncul dari pendekatan partisipatif adalah:
- Proses partisipasi dapat digunakan untuk memanipulasi sejumlah besar warga masyarakat.
Partisipasi secara sadar atau tidak sadar
dapat merugikan kepada mereka yang terlibat jika:
(a) para ahli yang melakukan proses ini
memanipulasi partisipasi publik untuk kepentingannya,
(b) jika tidak direncanakan secara hati-hati,
partisipasi dapat menambah biaya dan waktu dari sebuah proyek tanpa ada jaminan
bahwa partisipasi itu akan memberikan hasil yang nyata.
- Partisipasi dapat menyebabkan konflik.
Proses partisipasi seringkali menyebabkan
ketidakstabilan hubungan sosial politik yang ada dan menyebabkan konflik yang
dapat mengancam terlaksananya proyek.
- Partisipasi dapat menjadi mahal dalam pengertian bahwa waktu dan biaya yang dikeluarkan dipersepsikan sebagai sesuatu yang mahal bagi masyarakat lokal.
Pada
wilayah-wilayah dimana di dalamnya terdapat ketidakadilan sosial, proses
partisipasi akan dilihat sebagai sesuatu yang mewah dan pengeluaran-pengeluaran
untuk proses itu tidak dapat dibenarkan ketika berhadapan dengan kemiskinan
yang akut.
- Partisipasi dapat memperlemah (disempower) masyarakat.
Jika
proses partisipasi dimanipulasi, tidak dikembangkan dalam kerangka kerja
institusional yang mendukung atau terjadi kekurangan sumber daya untuk
penyelesaian atau keberlanjutan suatu proyek, maka partisipan dapat
meninggalkan proses tersebut, kecewa karena hanya sedikit hasil yang diraih,
padahal usaha yang dilakukan oleh masyarakat telah cukup besar.
2.
Partisipasi sebagai suatu
proses
Pembangunan
yang dilaksanakan oleh pemerintah tentunya bertujuan untuk mencapai masyarakat
yang sejahtera. Sehingga posisi masyarakat merupakan posisi yang penting dalam
proses pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Pembangunan
tidak akan pernah mencapai tujuannya jika selalu meninggalkan masyarakat.
Pembangunan
akan dinilai berhasil jika pembangunan tersebut membawa sebuah perubahan
kesejahteraan dalam masyarakat. Sehingga proses pembagunan merupakan proses
tawar menawar antara kebutuhan masyarakat dengan keinginan pemerintah. Oleh
karena itu dalam pelaksanaan pembagunan partisipasi masyarakat merupakan hal
yang sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembangunan itu sendiri.
Dalam implementasi partisipasi masyarakat, seharusnya anggota masyarakat merasa bahwa tidak hanya menjadi objek dari kebijakan pemerintah,
tetapi harus dapat mewakili masyarakat itu sendiri sesuai dengan kepentingan mereka. Perwujudan partisipasi masyarakat dapat dilakukan,
baik secara individu atau kelompok, bersifat spontan atau terorganisasi, secara berkelanjutan atau sesaat,
serta dengan cara-cara tertentu yang dapat dilakukan.
3.
Persyaratanmunculnyapartisipasi
Partisipasi adalah proses aktif dan inisiatif yang
muncul dari masyarakat serta akan terwujud sebagai suatu kegiatan nyata apabila terpenuhi oleh tiga
factor pendukungnyayaitu:
1. Adanya kemauan
2. Adanya kemampuan
3. Adanya kesempatan untuk berpartisipasi
(Slamet, 1992)
Kemauan dan kemampuan berpartisipasi berasal dari yang bersangkutan
(warga atau kelompok masyarakat), sedangkan kesempatan berpartisipasi datang dari pihak luar
yang memberi kesempatan. Apabila ada kemauan tapi tidak ada kemampuan dari warga atau kelompok dalam suatu masyarakat,
walaupun telah diberi kesempatan oleh Negara atau penyelenggara pemerintahan,
maka partisipasi tidak akan terjadi. Demikian juga, jika ada kemauan dan kemampuan tetapi tidak ada ruang atau kesempatan
yang diberikan oleh Negara
atau penyelenggara pemerintahan untuk warga atau kelompok dari suatu masyarakat,
maka tidak mungkin juga partisipasi masyarakat itu terjadi.
Berdasarkan hasil penelitian Gold smith dan Blustain tahun 1980 di Jamaica dalam Ndraha
(1990), berkesimpulan bahwa masyarakat tergerak untuk berpartisipasi jika:
1. Partisipasi itu dilakukan melalui organisasi yang sudah dikenal atau yang
sudah ada di tengah-tengah masyarakat.
2. Partisipasi itu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang bersangkutan.
3. Manfaat yang diperoleh melalui partisipasi itu dapat memenuhi kepentingan masyarakat setempat.
4. Dalam proses partisipasi itu terjamin adanya kontrol yang dilakukan oleh masyarakat.
Partisipasi masyarakat ternyata berkurang jika mereka tidak atau kurang berperanan dalam pengambilan keputusan.
BAB
III
Penutup
A.
Kesimpulan
Partisipasi adalah
proses aktif dan inisiatif yang
muncul dari masyarakat serta akan terwujud sebagai suatu kegiatan nyata. Tentu dalam partisipasi masyarakat itu sendiri,
memiliki kekuatan dan juga memiliki kekurangan terhadap pembangunan.Pembangunan
akan dinilai berhasil jika pembangunan tersebut membawa sebuah perubahan
kesejahteraan dalam masyarakat. Karena partisipasi itu sebagai suatu proses dan
partisipasi itu bisa berjalan jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu adanya
kemauan, adanya kemampuan dan juga adanya kesempatan untuk berpartisipasi,
tanpa adanya syarat tersebut partisipasi itu tidak akan mungkin terjadi.
Daftar
Pustaka
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/partisipasi/diakses
pada selasa,
9September
2014
pukul 16.00
wib
http://bagasaskara.wordpress.com/2011/10/12/partisipasi-masyarakat-teori-ringkas/diaksespadaselasa, 9
September 2014 pukul 16.15 wib
http://uns.ac.id/data/sp11.pdfdiaksespadaselasa, 9
September 2014 pukul 16.30 wib
Tidak ada komentar :
Posting Komentar