Senin, 01 September 2014

Para Perintis Sosiologi Bagian 3: Emile Durkheim



Durkheim merupakan seorang ilmuwan yang sangat produktif. Karya-karyanya adalah The Division of Labor In Society (1968), Rules of Sociological Method  (1965), Moral Education (1973), dan The Elementary Form of the Relegious (1966), Sociude (1968), dan L’Annee Sociologique (1896).

Buku The Division of Labor In Society (1968) adalah salah satu upaya Durkheim untuk mengkaji gejala yang sedang melanda masyarakat: pembagian kerja. Menurut Durkheim, terbentuknya pembagian kerja seperti spesialisasi dan pemisahan okupasi adalah akibat dari penggunaan mesin, modal dan tenaga kerja di bidang industri modern. Menurut Durkheim, gejala pembagian kerja ini tidak hanya terjadi pada bidang industri modern, tetapi bisa pula kita lihat di bidang perniagaan, pertanian, hukum, politik, kesenian, dan keluarga.

Durkheim membagi masyarakat kedalam dua solidaritas, yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik dapat dijumpai pada masyarakat yang masih sederhana (segmental). Pada masyarakat seperti ini belum terdapat pembagian kerja yang berarti, dengan demikian tidak terdapat kesalingketergantungan antara kelompok masyarakat, karena masing-masing kelompok dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Solidaritas mekanik ini diikat oleh hati nurani.

Lambat laun pembagian kerja dalam masyarakat terjadi, karena perubahan dari solodaritas mekanik ke organik. Pada masyarakat organik masing-masing anggota masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga terjadi kesalingtergantungan satu sama lain. Solidaritas organik adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas bagian-bagian yang saling ketergantungan, seperti halnya organisme biologi. Berebda dengan solidaritas mekanik, solidaritas organik diikat oleh hukum dan akal. Dalam buku The Division of Labor Durkheim berpendapat arti penting pembagian kerja dalam masyarakat, karena menurut fungsi pembagian kerja adalah untuk meningkatkan solidaritas, hal ini karena bagian masyakat saling ketergantungan.

Dalam buku Rules of Sociological Method (1965) Durkheim menawarkan defenisi sosiologi. Menurut Durkheim, bidang yang harus dipelajari sosiologi adalah fakta sosial, yaitu “fakta yang berada diluar individu berisikan cara bertindak, berpikir dan merasa yang mengendalikan individu tersebut, karena bersifat memaksa serta mempunyai sanksi yang tegas. Contoh fakta sosial adalah hukum, moral, kepercayaan, adat-istiadat, tatacara berpakaian, dan kaidah ekonomi.

Buku Suicide (1968) merupakan upaya Durkheim untuk mengaplikasikan metode yeng ia tawarkan dalam Rules of Sociological Method. Dalam buku ini ia menjelaskan faktor sosial yang menyebabkan suatu fakta sosial yang kongkret, seperti angka bunuh diri. Durkheim berusaha menjelaskan  sebab-sebab angka bunuh diri dengan mengumpulkan data kuantitatif, dan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik distribusi frekuensi dan tabel silang-teknik yang hingga kini masih digunakan untuk meneliti gejala antara dua variabel, meodenya dinamakan metode penelitian kuantitatif.

Daftar Pustaka
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar