Semester
ini terasa amat membosankan. Aku jalani kuliah dengan penuh keterpaksaan,
kemalasan melanda tubuh ini. Rasanya begitu jenuh menghadapi tugas kuliah yang
boleh dikatakan sedikit. Semester ini adalah semester V, memasuki tahun ketiga
ini semestinya Aku makin semangat untuk menjalani perkuliahan sebagaimana yang
Aku lihat teman-temanku yang tetap semangat, penuh gairah dan mereka benar-benar
bahagia menjalani hidup ini. Aku begitu heran pada diriku ini, apakah yang
menyebabkan Aku seperti ini? Apakah yang menyebabkan motivasiku hilang? Aku belum
jua menemukan penyebab semua ini, karena mengidentifikasi penyebabnya adalah langkah awal untuk memperbaiki
diri.
“Sepertinya
kamu banyak berteori”. Itulah ungkapan yang Aku terima dari teman Aku. Ya Aku
akui hal itu, Aku kebanyakan berteori dan sangat kecil dalam aksi, disini Aku
tidak boleh membohongi diriku kalau Aku memang seperti itu. Aku orangnya
ekstrovert, memiliki suara lantang dalam berbicara, dan tergolong kepada
orang-orang yang memiliki kepribadian driver. Namun nyatanya walaupun bersuara
lantang, yang Aku sampaikan hanyalah teori, teori, dan teori sehingga otak ini
telah penuh dengan yang namanya teori. Aku merasa jenuh dengan semua itu, Aku
rasa Aku belum mendapatkan apa-apa selama diperkuliahan ini, Aku rasa teori
hanya tinggal teori tanpa menyisakan manfaat pada diriku.
Aku
habiskan waktu untuk membaca, menulis, dan mendengarkan musik agar semua
kegelisahan ini hilang. Aku gelisah dengan keadaan ini, dengan cara Aku kuliah,
kemalasan, kejenuhan yang belum bisa kuatasi amat menyiksa diri ini. Aku berpikir
apakah semua ini adalah permainan Tuhan? Adakah rahasia yang tersembunyi
dibalik semua ini? Aku pun bertanya dan kembali bertanya, berdoa dan kembali
berdoa. Kegalauan yang tidak kunjung hilang. Aku curhat kepada teman, kepada
junior, kepada senior, kepada mahasiswa S1, S2, sampai kepada mahasiswa S3 yang
sedang menempuh program doktoral. Jawaban mereka beragam, namun jawaban
mahasiswa S3 (Aku panggil bapak sama beliau) yang paling menarik. Beliau bilang
semangat itu terdapat pada keluarga. Keluargalah yang memberikan motivasi dalam
hidup ini.
Kembali
ke kuliah, semester V akan habis, aku hanya berharap semoga ujian akhir
semester besok aku jalani dengan baik, dan aku juga berharap semoga dengan
berakhirnya semester V ini juga berakhir semua kegalauan, kejenuhan, dan
kemalasan yang sering melanda. Semoga saja ya Allah. Aku berterimakasih kepada
Tuhan karena telah memberikanku teman-teman yang baik, keluarga yang selalu
mendukung Aku. Meskipun sulit untuk menghapuskan kejenuhan ini, aku akan
berusaha melawannya. Aku kembalikan semuanya kepada Tuhan. Hasbunnallah wa ni’mal
wakil.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar