Minggu, 07 Desember 2014

Semester Yang Membosankan Ini Akhirnya Akan Berakhir.



Semester ini terasa amat membosankan. Aku jalani kuliah dengan penuh keterpaksaan, kemalasan melanda tubuh ini. Rasanya begitu jenuh menghadapi tugas kuliah yang boleh dikatakan sedikit. Semester ini adalah semester V, memasuki tahun ketiga ini semestinya Aku makin semangat untuk menjalani perkuliahan sebagaimana yang Aku lihat teman-temanku yang tetap semangat, penuh gairah dan mereka benar-benar bahagia menjalani hidup ini. Aku begitu heran pada diriku ini, apakah yang menyebabkan Aku seperti ini? Apakah yang menyebabkan motivasiku hilang? Aku belum jua menemukan penyebab semua ini, karena mengidentifikasi  penyebabnya adalah langkah awal untuk memperbaiki diri. 


“Sepertinya kamu banyak berteori”. Itulah ungkapan yang Aku terima dari teman Aku. Ya Aku akui hal itu, Aku kebanyakan berteori dan sangat kecil dalam aksi, disini Aku tidak boleh membohongi diriku kalau Aku memang seperti itu. Aku orangnya ekstrovert, memiliki suara lantang dalam berbicara, dan tergolong kepada orang-orang yang memiliki kepribadian driver. Namun nyatanya walaupun bersuara lantang, yang Aku sampaikan hanyalah teori, teori, dan teori sehingga otak ini telah penuh dengan yang namanya teori. Aku merasa jenuh dengan semua itu, Aku rasa Aku belum mendapatkan apa-apa selama diperkuliahan ini, Aku rasa teori hanya tinggal teori tanpa menyisakan manfaat pada diriku.

Aku habiskan waktu untuk membaca, menulis, dan mendengarkan musik agar semua kegelisahan ini hilang. Aku gelisah dengan keadaan ini, dengan cara Aku kuliah, kemalasan, kejenuhan yang belum bisa kuatasi amat menyiksa diri ini. Aku berpikir apakah semua ini adalah permainan Tuhan? Adakah rahasia yang tersembunyi dibalik semua ini? Aku pun bertanya dan kembali bertanya, berdoa dan kembali berdoa. Kegalauan yang tidak kunjung hilang. Aku curhat kepada teman, kepada junior, kepada senior, kepada mahasiswa S1, S2, sampai kepada mahasiswa S3 yang sedang menempuh program doktoral. Jawaban mereka beragam, namun jawaban mahasiswa S3 (Aku panggil bapak sama beliau) yang paling menarik. Beliau bilang semangat itu terdapat pada keluarga. Keluargalah yang memberikan motivasi dalam hidup ini. 

Kembali ke kuliah, semester V akan habis, aku hanya berharap semoga ujian akhir semester besok aku jalani dengan baik, dan aku juga berharap semoga dengan berakhirnya semester V ini juga berakhir semua kegalauan, kejenuhan, dan kemalasan yang sering melanda. Semoga saja ya Allah. Aku berterimakasih kepada Tuhan karena telah memberikanku teman-teman yang baik, keluarga yang selalu mendukung Aku. Meskipun sulit untuk menghapuskan kejenuhan ini, aku akan berusaha melawannya. Aku kembalikan semuanya kepada Tuhan. Hasbunnallah wa ni’mal wakil.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar