Sabtu, 06 Desember 2014

Aku Bertanya Pada Diriku dan Aku Belum Sanggup Menjawabnya



Dalam hidup ini ada banyak  hal gaib yang belum kita ketahui, baik itu gaib menyakut hal-hal di akherat, maupun hal gaib yang terdapat di dunia. Misalnya masa depan, kejadian-kejadian yang akan datang, seputar jodoh, dan banyak lagi yang belum mampu kita menjawabnya.
Aku pun memiliki banyak pertanyaan pada diriku sendiri mengenai hakekat diri ini. Misalnya, apakah aku aka masuk sorga? Itu adalah pertanyaan yang menyangkut akherat. Namun disini aku akan mencoba menuliskan pertanyaan terhadap diri ini seputar kehidupan di dunia, hal yang belum aku alami, serta aku tidak memiliki pengalaman dalam hal itu. Semoga dengan menuliskan semua ini dapat mengurangi beban pikiranku.

      1.      Apakah  aku anak yang berbakti dan mampu membalas jasa orangtua?
Pertanyaan ini selalu hadir di hatiku, aku selalu menyalahkan diriku yang belum mampu membahagiakan orangtua dan belum mampu membalas jasa-jasanya. Aku berpikir bahwa aku adalah anak durhaka, tapi aku takut jika aku mendapatkan hukuman dari Allah atas kedurhakaanku, atau apakah itu cuma anggapanku yang terlalu menyalahkan diri sendiri? Tetapi orangtuaku tetap meyayangi, tidak marah, dan aku tidak berani mengatakan kalau aku adalah anak yang berbakti.

      2.      Jika aku seorang kakak, apakah aku ini kakak yang demokratis atau otoriter?
Ini pertanyaan hadir karena aku adalah anak bungsu. Jadi dalam keluarga aku tidak punya adik. Aku ingin sekali merasakan kehadiran seorang adik dalam hidupku, namun takdir mengatakan hal lain. Aku tidak tahu jika aku menjadi seorang kakak, apakah aku ini adalah kakak yang baik, yang mampu membimbing adik-adiknya dengan kasih sayang, tidak menekan semauku. Atau apakah aku ini kakak yang otoriter? Yang keras mengatur adik-adiknya? Mengekang sekehendakku?. Aku tentunya berharap menjadi kakak yang baik, yang bisa membimbing adik-adiknya dengan cara yang disukai oleh adik-adiknya.

      3.      Jika aku seorang pemimpin, apakah aku ini pemimpin yang adil?
Doa pemimpin yang adil pasti dikabulkan Allah. Itu salah satu hadist nabi yang aku dengarkan. Aku juga mempertanyakan pada diri ini, apakah aku ini pemimpin yang adil jika diberi kekuasaan oleh Allah? Aku tidak mampu menjawab hal-hal yang masih gaib seperti ini, karena jika aku mengatakan “Iya”, apakah aku dapat menjamin hal itu? atau jika aku mengatakan “Tidak” berarti aku terlalu cepat memvonis diriku. Yang pasti jika aku diberikan kekuasaan, tentunya aku akan berusaha bersikap adil,  dan pertolongan Allah-lah yang aku harapkan.

Itulah beberapa pertanyaan dari sekian banyak pertanyaan mengenai hekekat hidup ini. Manusia memang diciptakan untuk menyembah Allah, namun kita tidak cukup dengan hubungan vertikal saja, masih ada hubungan horizontal yang kita jaga, yaitu hubungan dengan makhluk ciptaan sang khaliq. Semoga kita tetap berada dalam rel yang benar, dan selalu berpedoman kepada Al-Quran dan hadist dalam mengarungi samudera hidup ini. Aamiin. Yakusa!!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar