Dalam
hidup ini ada banyak hal gaib yang belum
kita ketahui, baik itu gaib menyakut hal-hal di akherat, maupun hal gaib yang
terdapat di dunia. Misalnya masa depan, kejadian-kejadian yang akan datang,
seputar jodoh, dan banyak lagi yang belum mampu kita menjawabnya.
Aku pun
memiliki banyak pertanyaan pada diriku sendiri mengenai hakekat diri ini.
Misalnya, apakah aku aka masuk sorga? Itu adalah pertanyaan yang menyangkut
akherat. Namun disini aku akan mencoba menuliskan pertanyaan terhadap diri ini
seputar kehidupan di dunia, hal yang belum aku alami, serta aku tidak memiliki
pengalaman dalam hal itu. Semoga dengan menuliskan semua ini dapat mengurangi
beban pikiranku.
1. Apakah aku
anak yang berbakti dan mampu membalas jasa orangtua?
Pertanyaan
ini selalu hadir di hatiku, aku selalu menyalahkan diriku yang belum mampu
membahagiakan orangtua dan belum mampu membalas jasa-jasanya. Aku berpikir
bahwa aku adalah anak durhaka, tapi aku takut jika aku mendapatkan hukuman dari
Allah atas kedurhakaanku, atau apakah itu cuma anggapanku yang terlalu
menyalahkan diri sendiri? Tetapi orangtuaku tetap meyayangi, tidak marah, dan
aku tidak berani mengatakan kalau aku adalah anak yang berbakti.
2. Jika aku seorang kakak, apakah aku ini kakak yang
demokratis atau otoriter?
Ini pertanyaan hadir
karena aku adalah anak bungsu. Jadi dalam keluarga aku tidak punya adik. Aku
ingin sekali merasakan kehadiran seorang adik dalam hidupku, namun takdir
mengatakan hal lain. Aku tidak tahu jika aku menjadi seorang kakak, apakah aku
ini adalah kakak yang baik, yang mampu membimbing adik-adiknya dengan kasih sayang,
tidak menekan semauku. Atau apakah aku ini kakak yang otoriter? Yang keras
mengatur adik-adiknya? Mengekang sekehendakku?. Aku tentunya berharap menjadi
kakak yang baik, yang bisa membimbing adik-adiknya dengan cara yang disukai
oleh adik-adiknya.
3. Jika aku seorang pemimpin, apakah aku ini pemimpin yang
adil?
Doa
pemimpin yang adil pasti dikabulkan Allah. Itu salah satu hadist nabi yang aku
dengarkan. Aku juga mempertanyakan pada diri ini, apakah aku ini pemimpin yang
adil jika diberi kekuasaan oleh Allah? Aku tidak mampu menjawab hal-hal yang
masih gaib seperti ini, karena jika aku mengatakan “Iya”, apakah aku dapat
menjamin hal itu? atau jika aku mengatakan “Tidak” berarti aku terlalu cepat
memvonis diriku. Yang pasti jika aku diberikan kekuasaan, tentunya aku akan
berusaha bersikap adil, dan pertolongan
Allah-lah yang aku harapkan.
Itulah
beberapa pertanyaan dari sekian banyak pertanyaan mengenai hekekat hidup ini.
Manusia memang diciptakan untuk menyembah Allah, namun kita tidak cukup dengan
hubungan vertikal saja, masih ada hubungan horizontal yang kita jaga, yaitu
hubungan dengan makhluk ciptaan sang khaliq. Semoga kita tetap berada dalam rel
yang benar, dan selalu berpedoman kepada Al-Quran dan hadist dalam mengarungi
samudera hidup ini. Aamiin. Yakusa!!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar